PROPOSAL KUANTITATIF
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA N 11 OKU TAHUN PELAJARAN 2018-2019
DOSEN
PENGAMPU: MARLINA MUSLIKH, M.Pd.I

PROPOSAL
OLEH:
PRAHARA RESTU PAUZI
NIM: 16723039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU
PENDIDIKAN (STKIP)
NURUL HUDA SUKARAJA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan Indonesia dirancang untuk bersaing
secara langsung dengan dunia Internasional.Indonesia yang notabene adalah
sebagai Negara berkembang, dituntut pula untuk kemudian mampu secara
Internasional bersaing dan bersanding secara kualitas. Menurut Parawansa,
Siskandar dan Suyanto dalam Kartika bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih
sangat rendah tingkat kompetisi dan relevansinya. Laporan United Nation
Development Program (UNDP) tahun 2005 mengungkapkan bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia menempati posisi ke-100 dari 117 negara.
Dari data di atas menunjukkan bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal di bandingkan Negara-negara lain
bahkan di Negara-negara Asia Tenggara.
Terkait dengan dunia pendidikan, untuk
menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus
memiliki prestasi belajar yang baik.Prestasi belajar merupakan tolak ukur
maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan perbuatan belajar selama
waktu yang telah ditentukan bersama. Belajar yang tidak memperoleh dukungan
baik dalam individu maupun dari luar individu maka belajar akan mengalami
hambatan, tentunya akan mempengaruhi hasil prestasi seseorang.
Semua siswa, orang tua dan guru sebagai pengajar
menginginkan tercapainya prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar
yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar
mengajar. Namun kenyataannya tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar
yang tinggi dan terdapat siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah.
Kondisi tersebut pun dialami oleh siswa-siswi di
SMA N 11 OKU bahwa prestasi belajar yang didapatkan bisa dikatakan rendah
khususnya pada mata pelajaran yang mencakup PAI, hal tersebut bisa diketahui
dari nilai-nilai UTS yang kurang dari standar KKM.Rendahnya prestasi belajar di
SMA N 11 OKU bisa sajadipengaruhi oleh kurangnyaminat siswa, motivasi, disiplin
diri, semangat, serta kurangnya perhatian baik dari guru maupun dari orang
tua.Hasil ini diperoleh dari observasi (pengamatan) pada nilai UTS semester
ganjil.
Sedangkan Menurut Slameto faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a.
Faktor internal, yaitu faktor
yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern terdiri dari:
1.
Faktor jasmaniah (kesehatan
dan cacat tubuh)
2.
Faktor psikologis
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan)
3.
Faktor kelelahan
b.
Faktor eksternal, yaitu faktor
dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:
1.
Faktor keluarga (cara orang
tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan).
2.
Faktor sekolah (metode
mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar belajar di atas
ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah).
3. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar tersebut, maka dalam penelitian ini yang hendak dicari
hubungan dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar di SMA N 11 OKU adalah
motivasi dan kedisiplinan siswa.
Motivasi adalah “serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu”. Terkadang suatu proses belajar tidak dapat mencapai hasil
maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi). Motivasi
dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan dengan
konsep-konsep yang lain seperti minat, konsep diri dan sebagainya. Sehingga
dapat mempengaruhi siswa yangdapat membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku
yang dimungkinkan untuk ditampilkan oleh para siswa.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat
besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Di mana hal ini pernah dilakukan
penelitian oleh Anshori Aminmengenai hubungan antara motivasi belajar dan
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas II di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Wahid Hasyim Malang, dengan diperoleh hasil bahwa terdapat
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Untuk itu bagi siswa yang memiliki motivasi yang
kuat akan mempunyai keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi
gagal karena kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila
terdapat motivasi yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam
belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru
tidak berhasil dalam membangkitkan motivasi siswa.
Motivasi yang kuat dalam diri siswa akan
meningkatkan minat, kemauan dan semangat yang tinggi dalam belajar, karena
antara motivasi dan semangat belajar mempunyai hubungan yang erat. Sebagaimana
yang dikatakan oleh Sardiman dalam Rahman bahwa : "Dalam kegiatan belajar, maka motivasi menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai."
Variabel lain yang secara teoritik dapat
mempengaruhi prestasi belajar adalah kedisiplinan siswa. Disiplin siswa adalah
sikap patuh siswa yang tergabung dalam suatu sekolah terhadap
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan secara sadar sehingga tercipta
ketertiban di sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk mengarahkan, mengawasi, dan
membatasi atau mengendalikan perilaku siswa agar kegiatan belajar di kelas dan
lingkungan sekolah berjalan lancar dan efektif.
Seorang siswa perlu memiliki sikap disiplin diri
dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa
patuh dan mempertinggi daya kendali diri. Sikap disiplin yang timbul dari
kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama dibandingkan dengan
sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain.
Motivasi dan disiplin belajar siswa sangat
berperan dalam prestasi belajar, dengan motivasi dan disiplin belajar inilah
siswa menjadi tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi dan
disipin itu pula kualitas hasil belajar siswa dapat diwujudkan dengan baik.
Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi dan disiplin yang kuat dan
jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Tingginya motivasi dan disiplin
dalam belajarakan berhubungan dengan tingginya prestasi siswa.Hal ini sejalan
dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Avif Roy Rahmanmengenai pengaruh
motivasi, lingkungan dan disiplin terhadap prestasi belajar siswa pada jurusan
teknik audio video SMK Negeri 3 Yogyakarta, dari penelitian tersebut diperoleh
bahwa variabel motivasi, lingkungan dan disiplin secara bersama-sama
berpengaruh positif yang signifikan terhadap prestasi belajar.
Selama ini kedisiplinan yang dilakukan oleh
siswa SMA N 11 OKU di lingkungan sekolah terbilang kurang. Hal ini terjadi
karena terbukti masih banyaknya siswa-siswi yang melanggar aturan dan tata
tertib sekolah atau dengan kata lain mereka kurang disiplin dalam belajar.
Seperti terlambat datang masuk kelas, tidak mengerjakan tugas dari guru, tidak
masuk sekolah tanpa keterangan dan lain sebagainya. Ketidakdisiplinan tersebut
oleh pihak sekolah ditindak lanjuti dengan pemberian hukuman dengan harapan
siswa dapat menyadari akan kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi.
Dengan demikian, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah dapat
berjalan lebih efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Untuk itulah kedisiplinan dan motivasi sangat
diperlukan bagipeserta didik dalam usaha meningkatkan suatu kehidupan yang
teratur, dan meningkatkan prestasi belajar, sehingga kegiatan mereka akan
membawa pada suatu kesuksesan.
Berdasarkan uraian di atas maka penting dan
menarik untuk dilakukan penelitian korelasional dalam rangka membuktikan
kebenaran teoritik tersebut. Penelitian ini mengambil judul: “Pengaruh Motivasi
Belajar dan Kedisiplinan Siswa terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
di SMA N 11 OKU Tahun Pelajaran 2018-2019”.
B.
Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis
dapat merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Adakah pengaruh motivasi siswa
terhadap prestasi belajar PAI di SMA N 11 OKU Tahun Pelajaran 2018-2019?
2.
Adakah pengaruh kedisiplinan
siswa terhadap prestasi belajar PAI di SMA N 11 OKU Tahun pelajaran 2018-2019?
3.
Adakah pengaruh motivasi dan
kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar PAI di SMA N 11 OKU Tahun
Pelajaran 2018-2019?
C.
Tujuan Penelitian
Setelah rumusan masalah ditentukan, maka tujuan
yang hendak dicapai antara lain untuk mengetahui:
1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
belajar PAI di SMA N 11 OKU Tahun Pelajaran 2018-2019.
2. Pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi
belajar PAI di SMA N 11 OKU Tahun Pelajaran 2018-2019.
3.
Pengaruh motivasi belajar dan
kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar PAI di SMA N 11 OKU Tahun
Pelajaran 2018-2019.
D.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul. Maka, pada penelitian ini penulis merumuskan
hipotesis-hipotesis sebagai berikut:
1.
Ada pengaruh yang
signifikanmotivasi belajar siswaterhadapprestasi belajar PAI di SMA N 11 OKU
Tahun Pelajaran 2018-2019.
2. Ada pengaruh yang signifikankedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar PAI di SMA N 11 OKU Tahun
Pelajaran 2018-2019.
3.
Ada pengaruh yang
signifikanmotivasi belajar siswa dan kedisiplinan siswa terhadap prestasi
belajar PAI di SMA N 11 OKU Tahun Pelajaran 2018-2019.
E.
Kegunaan Penelitian
Selain tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti,
terdapat pula beberapa kegunaan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Secara Teoritis
a. Diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan
khususnya dalam Pendidikan Agama Islam sesuai dengan kaidah dan prosedur
ilmiah.
b. Dapat digunakan bagi para peneliti sebagai
pertimbangan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
motivasi dan disiplin siswa terhadap prestasi belajar siswa.
c. Sebagai bahan referensi bagi guru atau civitas
akademika yang lain.
2. Secara Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk
menjadi sekolah yang berkualitas dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain
baik di dalam maupun di luar negeri.
b. Sebagai masukan dan dorongan penyemangat bagi
semua guru selaku pendidik untuk terus memotivasi siswa dalam belajar agar anak
didiknya menjadi lebih berkualitas.
c. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan
wacana tentang pentingnya motivasi dan disiplin siswa terhadap prestasi belajar
PAI.
F.
Ruang Lingkup Penelitian
1. Penelitian iniakan dilaksanakan di SMA N 11 OKU.
2. Kegiatan penelitian ini dijadwalkan selama enam
bulan, yaitu pada bulan Aprilsd Oktober 2015. Durasi waktu tersebut digunakan
sejak mulai pra-research yang mencakup pembuatan proposal sampai dengan final
research yaitu pembuatan laporan akhir.
3. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel
yaitu motivasi siswa (X1) sebagai variabel bebas, kedisiplinan siswa (X2)
sebagai variabel bebas, dan prestasi belajar PAI (Y) sebagai variabel terikat.
4. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengungkap
ada atau tidak adanya pengaruh motivasi dan kedisiplinan siswa terhadap
prestasi belajar PAI di SMA N 11 OKU.
G.
Defenisi Operasional Variabel
Penelitian
1. Variabel Motivasi
Menurut Sabri motivasi adalah segala sesuatu
yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk
memenuhi suatu kebutuhan.
Adapun indikator-indikator motivasi belajar
antara lain:
1. Cita-cita atau aspirasi siswa
2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa
4. Kondisi lingkungan siswa
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan
pembelajaran
6. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
2. Variabel Kedisiplinan Siswa
Menurut Davis dalam Hendriyani mengemukakan
disiplin adalah sebagai pengawasan terhadap diri pribadi untuk melaksanakan
segala sesuatu yang telah disetujui atau diterima sebagai tanggung jawab.
Indikator-indikator disiplin belajar selama usia
sekolah menurut Semiawan dalam Khairah, meliputi:
1.
Disiplin dalam waktu.
2.
Disiplin dalam belajar.
3.
Disiplin dalam bertata krama.
3. Prestasi Belajar PAI
Menurut Poerwadarminta dalam Amin, menyatakan
bahwa prestasi ialah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya). Sedangkan belajar menurut Usman, belajar adalah sebagai proses
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dan individu dengan lingkungannya. Oleh karena itu dapat dikatakan
mengenai prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas yang
mengakibatkan perubahan-perubahan dalam proses belajar yang berupa
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan.
Adapun indikator prestasi belajar siswa menurut
Benyamin Bloom dalam Sudjana adalah sebagai berikut:
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama
disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif
tingkat tinggi.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil
belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perceptual, keharmonisan atau keteppatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.Diantara ketiga
ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan
pengajaran.
Adapun mengenai prestasi belajar, dalam penelitian ini diambil dari nilai
Ujian TengahSemester Ganjil (UTS) di SMA N 11 OKU, khususnya mata pelajaran
PAI.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Kajian Pustaka
1. Prestasi belajar PAI
a. Pengertian Prestasi Belajar PAI
Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata
yaitu prestasi dan belajar. Untuk memudahkan dan memahaminya, maka akan
diuraikan secara satu persatu apa itu prestasi dan apa itu belajar.
Dalam Kamus Ilmiah Populer prestasi diartikan
sebagai hasil yang telah dicapai. Harahap dalam Hendriyani menyatakan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan perkembangan kemajuan
murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.
Sedangkan Poerwadarminta dalam Amin, menyatakan
bahwa prestasi ialah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya). Sementara menurut Arifin, prestasi berarti hasil usaha, atau
dengan kata lain kemampuan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat
dikatakan bahwa prestasi adalah hasil usaha yang telah dilakukan seseorang
setelah melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan.
Sedangkan mengenaipengertian belajar, menurut
Witherington dalam Sukmadinata belajar merupakan perubahan dalam kepribadian,
yang dimanifestasikansebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Pendapat lain dikemukakan oleh Usman yang menguraikan bahwa “belajar adalah
sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya.”
Dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa
belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan dalam
individu, yakni perubahan tingkah laku.
Jika dua kata tersebut digabungkan maka kurang
lebih didapatkan pengertian yang cukup sederhana mengenai prestasi belajar,
yaitu hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas yang mengakibatkan
perubahan-perubahan dalam proses belajar yang berupa keterampilan, kecakapan
dan pengetahuan.
Adapun mengenai Pendidikan Agama Islam (PAI)
dalam penelitian ini adalah kumpulan mata pelajaran yang terdiri dari Aqidah
Akhlak, Fiqih, Al-quran Hadits, B. Arab, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
b. Indikator Prestasi Belajar
Indikasi prestasi belajar adalah hasil belajar
yang meliputi segenap ranah psikologi yang berubah akibat pengalaman dan proses
belajar siswa. Ranah psikologis itu berupa ranah cipta (kognitif), ranah rasa
(afektif), dan ranah karsa (psikomotor).
Adapun indikator prestasi belajar siswa menurut
Benyamin Bloom dalam Sudjana adalah sebagai berikut:
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama
disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif
tingkat tinggi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri
dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi,
dan internalisasi.
3.
Ranah psikomotoris, berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian
hasil belajar.Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak
dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa
dalam menguasai isi bahan pengajaran.
c. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya
(eksternal).Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor tersebut.Oleh karena itu, pengenalan guru
terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali
artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1.
Faktor yang berasal dari diri
sendiri (internal)
a)
Faktor jasmaniah (fisiologi)
baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah
pancaindera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit,
cacat tubuh atau pekembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh
yang membawa kelainan tingkah laku.
b)
Faktor psikologis, baik yang
bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:
a.
Faktor intelektif yang
meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan
nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.
b.
Faktor non intelektif yaitu
unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan,
motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
c)
Faktor kematangan fisik maupun
psikis
2.
Faktor yang berasal dari luar
diri (eksternal)
a)
Faktor sosial yang terdiri
atas:
a.
Lingkungan keluarga
b.
Lingkungan sekolah
c.
Lingkungan masyarakat
d.
Lingkungan kelompok
b)
Faktor budaya, seperti adat
istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
c)
Faktor lingkungan fisik,
seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
Demikian, beberapa faktor internal dan eksternal
yang berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
prestasi belajar siswa.
2. Motivasi Belajar
a.
Pengertian Motivasi Belajar
Kata "motif" diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Whittaker dalam Amin
memberikan pengertian secara umum bahwa motivasi adalah kondisi-kondisi atau
keadaan yang mengaktifkan atau memberi semangat atau dorongan kepada makhluk
untuk bertingkah laku, mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.
Sementara Donald dalam Hamalik merumuskan"motivation is an energy
change within the person characterized by affective arousal and anticipatory
goal reaction", yang diartikan bahwa, motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
SelanjutnyaPurwanto dalam Wardiyati mengemukakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya
untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat
dinyatakan bahwa motivasi adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri
seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu.
b.
Indikator-Indikator Motivasi
Adapun indikator-indikator motivasi belajar
antara lain:
1.
Cita-cita atau aspirasi siswa
2.
Kemampuan siswa
3.
Kondisi siswa
4.
Kondisi lingkungan siswa
5.
Unsur-unsur dinamis dalam
belajar dan pembelajaran
6.
Upaya guru dalam membelajarkan
siswa
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting
dala belajar siswa., karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar
yang dilakukan oleh siswa, hal ini berarti siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa
mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu
kegiatan belajar.
c.
Macam-Macam Motivasi Belajar
Terdapat dua macam motivasi menurut Djamarah
dalam Arini, yaitu:
1.
Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi
intrinsik adalah:
a)
Adanya kebutuhan
b)
Adanya pengetahuan tentang
kemajuan dirinya sendiri
c)
Adanya cita-cita atau
aspirasi.
Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi siswa
karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau
pengaruh orang lain.
2.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari
motivasi intrinsik.Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu
dorongan yang tidaksecara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya
siswa rajinbelajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang
tuanya,pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan
orangtua, guru dan lain-lain merupakan contoh konkrit dari motivasi
ekstrinsikyang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi
ekstrinsik tidak baik dantidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap
penting, karenakemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan
jugamungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar adayang kurang
menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalammelakukan proses
belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan
motivasi baik intrinsikmaupun ekstrinsik sangat diperlukan.Dengan motivasi,
siswa dapatmengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan danmemelihara
kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
d.
Upaya dalam Menumbuhkan
Motivasi Belajar
Menurut Sardiman dalam Wardiyati, ada beberapa
bentuk dan cara untukmenumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.
Beberapa bentukdan cara motivasi tersebut diantaranya :
1)
Memberi angka
2)
Hadiah
3)
Saingan/kompetisi
4)
Memberi ulangan
5)
Mengetahui hasil
6)
Pujian
7)
Hukuman
8)
Hasrat untuk belajar
9)
Minat
10) Tujuan yang diakui.
Demikian tentang upaya dalam menumbuhkan motivasibelajar siswa dan
bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru agar berhasil dalam
proses belajar mengajar serta dikembangkan dandiarahkan untuk dapat melahirkan
hasil belajar yang bermakna bagikehidupan siswa.
3. Kedisiplinan Siswa
a.
Pengertian Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang
mendapat awalan ke- dan akhiran –an. Dalam kamus Ilmiah Populer disiplin
mempunyai arti tata tertib, ketaatan pada peraturan. Sedangkan Davisdalam Hendriyani mengemukakan bahwa disiplin diartikan sebagai pengawasan terhadap diri
pribadi untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah disetujui atau diterima
sebagai tanggung jawab.
Sementara menurut Arikunto dalam Rahman, disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pegendalian diri seseorang
terhadap bentuk-bentuk aturan.Andrews dalam Dewi berpendapat bahwa "Discipline
is a form of life training that, once experienced and when practiced, develops
an individual's ability to control themselves".(Disiplin adalah suatu
bentuk latihan kehidupan, suatu pengalaman yang telah dilalui dan dilakukan,
mengembangkan kemampuan seseorang untuk mawas diri).
Berdasarkan paparan dari beberapa tokoh di atas,
dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa pada dasarnya merupakan pengontrol,
pengawas, pembimbing, danpengendali terhadap perilaku siswa untuk mencapai
suatu tindakan yang lebih efektif dansesuai dengan peraturan yang telah
disetujui atau diterima sebagai tanggung jawab yang bertujuan untuk mawas diri.
b.
Indikator-Indikator Disiplin
Belajar Siswa
Indikator-indikator disiplin belajar selama usia
sekolah menurut Semiawan dalam Khairah meliputi:
1.
Disiplin dalam waktu.
Kedisiplinan dalam hal ini berarti siswa harus
belajar untuk terbiasa dalam mengatur waktu dalam kehidupan
sehari-hari.Pengaturan waktu ini menurut Semiawan dalam Khairah bisa bermula
dari perbuatan kecil seperti tepat waktu berangkat ke sekolah dan tepat waktu
dalam belajar.
2.
Disiplin dalam belajar.
Siswa yang mempunyai kedisiplinan dalam belajar
adalah siswa yang mempunyai jadwal serta motivasi belajar di sekolah dan di
rumah, seperti dalam mengerjakan tugas dari guru dan membaca pelajaran.Dalam
hal ini motivasi belajar ketika siswa berada di rumah seyogyanya orang tua
dapat mengadakan lingkungan yang karya simulasi mental dan intelektual dengan
mengusahakan suasana dan sarana belajar yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk secara spontan dapat memperhatikan dan menyatakan diri
terhadap berbagai kejadian di dalam lingkungannya.
3.
Disiplin dalam bertata krama.
Adapun maksud dari disiplin dalam bertata krama
adalah kedisiplinan yang berkaitan dengan sopan santun, akhlak atau etika
siswa, baik kepada guru, teman dan lingkungan.
Oleh karena itu untuk mengukur atau mengetahui
sejauh mana tingkat kedisiplinan siswa dapat dilihat dari kebiasaan siswa
berdisiplin dalam tiga hal, yaitu disiplin dalam waktu, disiplin dalam belajar
dan disiplin dalam bertata krama. Jika ketiga disiplin tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik, maka perilaku individu/kelompok akan lebih serasi,
selaras dan seimbang dengan tuntutan ketentuan yang berlaku sehingga dapat
menunjang terwujudnya kualitas hidup yang lebih bermakna.
c.
Tujuan Disiplin
Menurut Schaeferdalam Hendriyani, tujuan disiplin ada dua macam yaitu:
1. Tujuan jangka pendek adalah membuat anak-anak
terlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan mereka bentuk-bentuk tingkah laku
yang pantas atau yang masih asing bagi mereka.
2.
Tujuan jangka panjang,
perkembangan pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri, yaitu dalam
hal mana anak dapat mengarahkan diri sendiri, tanpa pengaruh dan pengendalian
dari luar.
d.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kedisiplinan
Ada dua faktor yangdapat mempengaruhi
terbentuknya suatu kedisiplinan dalam diri seseorang yaitu:
1.
Faktor intern, yaitu faktor
yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, faktor-faktor tersebut
meliputi:
a)
Faktor pembawaan
Menurut aliran nativisme bahwa nasib anak itu
sebagian besar berpusat pada pembawaannya sedangkan pengaruh lingkungan
hidupnya sedikit saja.Baik buruknya perkembangan anak sepenuhnya bergantung
pada pembawaannya.Pendapat itu menunjukkan bahwa salah satu faktor yang
menyebabkan orang bersikap disiplin adalah pembawaan yang merupakan warisan
dari keturunannya.
b)
Faktor kesadaran
Kasadaran adalah hati yang telah terbuka atas
pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan. Disiplin akan
lebih mudah ditegakkan bilamana timbul dari kesadaran setiap insan, untuk
selalu mau bertindak taat, patuh, tertib, teratur bukan karena ada
tekanan atau paksaan dari luar. Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukkan
jika seseorang memiliki kesadaran atau pikirannya telah terbuka untuk
melaksanakan disiplin maka ia pun akan melakukan.
c)
Faktor minat dan motivasi
Minat adalah suatu perangkat manfaat yang
terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan-perasaan, harapan,
prasangka, cemas, takut, dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.Sedangkan motivasi adalah
suatu dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu
perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam berdisiplin minat dan motivasi sangat
berpengaruh untuk meningkatkan keinginan yang ada dalam diri seseorang. Jika
minat dan motivasi seseorang dalam berdisiplin sangat kuat maka dengan
sendirinya ia akan berperilaku disiplin tanpa menunggu dorongan dari luar.
d)
Faktor pengaruh pola pikir
Ahli ilmu jiwa menetapkan bahwa pikiran itu
tentu mendahului perbuatan, maka perbuatan berkehendak itu dapat dilakukan
setelah pikirannya.Pola pikir yang telah ada terlebih dahulu sebelum tertuang
dalam perbuatan sangat berpengaruh dalam melakukan suatu kehendak atau
keinginan. Jika orang mulai berpikir akan pentingnya disiplin maka ia akan
melakukannya.
2.
Faktor ekstern, yaitu faktor
yang berada di luar diri orang yang bersangkutan, faktor ini meliputi:
a.
Contoh atau teladan
Teladan adalah contoh perbuatan dan tindakan
sehari-hari dari seseorang yang ebrpengaruh. Dalam Al-Quran Allah juga telah
memberikan gambaran tentang suri tauladan yang patut kita ikuti sebagaimana
yang tercantum dalam surat Al-Ahzab ayat 21.
b.
Nasihat
Menasihati berarti memberi saran-saran percobaan
untuk memecahkan suatu masalah berdasarkan keahlian atau pandangan yang
objektif. Memberi nasihat yang baik akan menjadikan seorang anak untuk berbuat
yang lebih teratur dari perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan
demikian seorang anak akan melath dirinya untuk berdisiplin sesuai dengan
nasihat yang sudah diterimanya.
c.
Latihan
Melatih berarti memberi anak-anak pelajaran
khusus atau bimbingan untuk mempersiapkan mereka menghadapi kejadian atau
masalah-masalah yang akan datang. Latihan melakukan sesuatu dengan disiplin
yang baik dapat dilakukan sejak kecil sehingga lama kelamaan akan terbiasa
melaksanakannya, jadi dalam hal ini sikap disiplin yang ada pada seseorang
selain berasal dari pembawaan bisa dikembangkan melalui latihan.
d.
Lingkungan
Lingkungan merupakan sesuatu yang mengelilingi
individu di dalam hidupnya, baik dalam bentuk lingkungan fisik seperti orang
tua, rumah, kawan bermain, dan masyarakat sekitar maupun dalam bentuk lingkungan
psikologis seperti perasaan-perasaan yang dialami, cita-cita,
persoalan-persoalan yang dihadapi dan sebagainya.
e.
Pengaruh kelompok
Pembawaan dari latihan memang sangat berpengaruh
dalam kedisiplinan, perubahan dari lahir yang ditunjang latihan bisa
dikembangkan jika terpengaruh oleh suatu kelompok yang berdisiplin, tapi
pembawaan yang baik ditunjang dengan latihan yang baik bisa jadi tidak baik
jika terpengaruh oleh suatu kelompok yang tidak baik demikian juga sebaliknya.
Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kelompok
lebih kuat dibanding yang lain karena tidak dapat disangkal bahwa manusia
sebagai makhluk sosial dan bersosialisasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat
dihindari.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1.
Penelitian tentang motivasi
Hasil penelitian tentang hubungan antara
motivasidengan prestasi belajar bidang studi PAI pernah dilakukan oleh Agustin
Wardiyati, penelitian tersebut dilakukan pada siswa kelas II di SMP Islam
Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang.Dari penelitian tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa ada korelasi yang signifikan antara motivasi dengan prestasi
belajar siswa dalam mempelajari bidang studi Pendidikan Agama Islam sekalipun
tingkat korelasinya tergolong lemah atau rendah.
Penelitian lain mengenai hubungan antara
motivasi belajar dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas II di
sekolah menengah pertama (SMP) Wahid Hasyim Malang pernah dilakukan oleh
Anshori Amin. Hasilnya bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi belajar
siswa dengan prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
2.
Penelitian tentang
kedisiplinan siswa
Penelitian yang dilakukan oleh Nani
Hendriyanitentang pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Kepanjen
Malang, memberikan kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
kedisiplinan siswa (variabel X) dengan prestasi belajar pendidikan Agama islam
(variabel Y), oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima.
Penelitian lain mengenai pengaruh kedisiplinan
terhadap tingkat hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Arjasa Kangenan Sumenep
pernah dilakukan oleh Sri Wati Dewi. Dari penelitian tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara disiplin (variabel
X) dengan prestasi hasil belajar (variabel Y). Ini terbukti dari hasil
perhitungan Koefisien Kontigensi (KK)=0,222 dan perhitingan Chi Kuadrat yang di
uji pula signifikasinya dengan menentukan harga kritik 5% maka diperoleh X2
hit < X2 tabel/kritik yaitu= 4,1448 < 9,49. berarti hipotesis
nol (Ho)diterima.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan (desain) adalah suatu proses agar kondisi suatu hal dapat
dikendalikan, karena itu desain merupakan proses untuk mengambil keputusan
sebelum sesuatu pekerjaan tiba waktunya untuk dilaksanakan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survey dan teknik
korelasional.Variabel terikat adalah Y dan variabel bebasnya adalah X1 dan X2. Kontelasi penelitiannya adalah sebagaimana gambar berikut:
Gambar 3.1 kontelasi penelitian
X1
|
Y
|
X2
|
Keterangan :
X1 : Motivasi belajar
X2 : kedisiplinan siswa
Y : Prestasi
belajar
B. Sumber dan Jenis Data Penelitian
Untuk memperoleh data yang akurat dan jelas, peneliti melakukan pengamatan
di lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang valid. Adapun sumber dan jenis
data ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.
Sumber data penelitian
a.
Sumber data primer
Sumber data primer ini merupakan sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Mengenai variabel motivasi
belajar dan kedisiplinan siswa diperoleh dengan cara mengedarkan angket.
b.
Sumber data skunder
Sumber data skunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen. Data ini diperoleh dari pihak lain dan tidak langsung diperoleh
dari subjek penelitiannya, data skunder biasanya berwujud data dokumentasi atau
data lapangan yang tersedia.Sumber data skunder dalam penelitian ini diperoleh
dari wali kelas masing-masing dalam bentuk nilai UTS (Ujian Tengah Semester
Ganjil) di SMA N 11 OKU.
2.
Jenis data penelitian
Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang
digunakan yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
a.
Data kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung
langsung yang berupa angka-angka hasil perhitungan skor item data yang
diperoleh dari angket yang terkait dengan motivasi belajar dan kedisiplinan
siswa.
b.
Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat
dihitung secara langsung yang diperoleh dari hasil angket.Mengingat analisis
data dalam penelitian ini menggunakan peritungan analisis statistik maka data
kualitatif ini dikualifikasi dengan memberi simbol atau angka-angka sesuai
dengan yang ditetapkan peneliti.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.Lebih lanjut, Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa penelitian
populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjek tidak terlalu
banyak.
Populasi dalam penelitian ini adalah semuasiswa
di SMA N 11 OKU tahun pelajaran 2018-2019yang terbagi kedalam 6 (enam) kelas
yang dikira-kirakan berjumlah 155 siswa. Untuk lebih jelasnya penulis jabarkan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Populasi
No
|
Kelas
|
jumlah
|
1
|
Xa
|
27
|
2
|
Xb
|
27
|
3
|
Xi ipa
|
26
|
4
|
Xi ips
|
24
|
5
|
Xii ipa
|
22
|
6
|
Xii ips
|
29
|
|
total
|
155
|
2.
Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti.Dinamakan penelitian sampel apabila bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.
Adapun teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalahProbability Sampling dengan jenis Stratified
Random Sampling. Probability Sampling adalah metode pengambilan sampel yang
didasarkan pada teori probabilitas, dimana semua unit dalam populasi memiliki
kemungkinan atau peluang atau kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai
sampel dan besarnya kemungkinan atau peluang dapat dihitung. Sedangkan yang
dimaksud dengan Stratified Random Sampling yaitu cara pengambilan sampel secara
acak dari suatu anggota populasi yang bertingkat/berstratum secara
proporsional, jika anggota populasinya heterogen atau terdiri atas
kelompok-kelompok yang bertingkat. Adapun penentuan sampel penelitian
menggunakan rumus Taro Yamane.
Dimana: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d2 = presisi yang ditetapkan (tingkat kesalahan)
Jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian
ini berdasarkan rumus tersebut yaitu:
= =
60.78 61 (dibulatkan)
Selanjutnya, untuk mencari sampel berstratanya
memakai rumus alokasi proporsional yaitu:
Dari rumus di atas diperoleh jumlah sampel
menurut masing-masing strata sebagai berikut:
Kelas XA :27 : 155 x 61 =
10.6 11 orang
Kelas XB :27 : 155 x 61 =
10.6 11 orang
Kelas XI IPA :26 : 155 x 61 = 10.2 10 orang
Kelas XI IPS :24 : 155 x 61 =
9.4 9 orang
Kelas XII IPA : 22 : 155 x 61 = 8.69 orang
Kelas XII IPS : 29 : 155 x 61 = 11.4 11 orang +
61 orang
D. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Pada penelitian
ini, instrumen penelitiannya menggunakan angket.Angket yang disusun berupa
angket tertutup, angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan disertai dengan
jawabannya.Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam angket sudah memuat semua
variabel.Dalam penelitian ini instrumen yang dipilih oleh peneliti adalah
angket dan dokumentasi.
1. Angket
Instrumen untuk metode angket adalah blangko
angket.Angket ini diberikan kepada siswa (responden) untuk dijawabnya.Angket
ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai motivasi belajar dan kedisiplinan
siswa yang berupa data kualitatif. Data ini kemudian diubah menjadi data
kuantitatif berupa angka-angka yaitu dengan cara memberi skor. Penskoran untuk variabel X1 dan X2 menggunakanskala likert dalam bentuk pilihan ganda dengan
alternative yang berbeda. Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dimanauntuk variabel motivasi belajar (X1), penulis
menggunakan empat alternatif jawaban pada pernyataan positif dan negatif
seperti tabeldi bawah ini:
Tabel 3.3
Skor item variabel motivasi belajar
Positif
|
Negatif
|
||
jawaban
|
skor
|
jawaban
|
Skor
|
Sangat baik
|
4
|
1
|
Sanat baik
|
Baik
|
3
|
2
|
Baik
|
Kurang baik
|
2
|
3
|
Kurang baik
|
Tidak baik
|
1
|
4
|
Tidak baik
|
Sedangkan untuk variabel kedisiplinan siswa(X2),
penulis menggunakan empat altenatif jawaban pada pernyataan positif dan negatif
seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Skor item variabel kedisiplinan siswa
positif
|
Negatif
|
||
jawaban
|
skor
|
jawaban
|
Skor
|
Selalu
|
4
|
Tidak pernah
|
1
|
Sering
|
3
|
Jarang
|
2
|
Jarang
|
2
|
Sering
|
3
|
Tidak pernah
|
1
|
selalu
|
4
|
Sementara untuk mempermudah dalam pembuatan
angket, maka penulis membuat kisi-kisi instrument pedoman angket sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen pedoman angket
No
|
Variabel
|
Dimensi variabel
|
Indikator
|
Item
|
|
No. Item positif
|
No. Item negatif
|
||||
1
|
Motivasi Belajar(X1)
|
1.
Motivasi intrinsik
2.
Motivasi ekstrinsik
|
1.
Keinginan untuk belajar
2.
Senang mengikuti pelajaran
3.
Menyelesaikan tugas
4.
Mengembangkan bakat
5.
Meningkatkan pengetahuan
1.
Ingin mendapat perhatian
2.
Ingin mendapat pujian
3.
Ingin mendapat
hadiah/penghargaan dari guru atau sekolah
|
1, 2
4
7
9
12, 13,
16, 17
18, 21
19, 24
|
3
5, 6
8
10, 11
14, 15
20
22, 23
25
|
2
|
Kedisiplinan siswa (X2)
|
1.
Disiplin dalam waktu
2.
Disiplin dalam belajar
3.
Disiplin dan bertata karma
|
1.
Masuk dan keluar kelas tepat
waktu
2.
Belajar tepat waktu
3.
Mengerjakan PR tepat waktu
1.
Membawa perlengkapan belajar
ke sekolah sesuai dengan jadwal pelajaran
2.
Mengikuti bimbingan belajar
yang diberikan guru
3.
Mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler yang diadakan di sekolah
4.
Menyimak materi yang
disampaikan guru
1.
Mengucapkan salam/sopan
santun kepada guru
2.
Membantu teman ketika dalam
kesulitan belajar
3.
Menjaga kebersihan
lingkungan sekolah
4.
Menjalankan dan menjaga
peraturan sekolah
|
1, 2
4
8
7
10
11
14
15, 16
23, 24
20
21
|
3
5
6
13
9
12
22
17
19
18, 25
|
3
|
Prestasi belajar PAI
|
Nilai UTS
|
Nilai UTS (Ujian Tengah Semester Ganjil) untuk mata pelajaran yang
mencakup PAI
|
2. Dokumentasi, instrumen untuk metode dokumentasi
adalah indeks prestasi nilai UTS (Ujian Tengah Semester Ganjil) untuk semua
siswa di SMA N 11 OKU.
3. Uji coba instrument
Suatu instrument yang baik adalah yang memenuhi
kriteria valid dan reliabel.Oleh karena itu perlu diadakannya uji validitas dan
uji reliabilitas instrument.
a.
Uji Validitas
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan
dengan sejauhmana suatu alat ukur telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian
dilakukan dengan mengkorelasikan skor pada masing-masing item dengan skor
totalnya. Perhitungan validitas dari sebuah instrument dapat menggunakan rumus Korelasi
Product Moment atau yang dikenal dengan korelasi Pearson dengan
rumus:
Keterangan :
rxy = koefisien
korelasi antara X dan Y
N = jumlah subyek
Ʃx= jumlah skor X
Ʃy= jumlah skor Y
Ʃxy= jumlah hasil kali
perkalian antara skor X dan skorY
Sedangkan dalam penelitian ini penulis
menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows untuk menguji validitas suatu
instrumen.Dimana suatu instrument yang diuji dikatakan valid jika koefisien r
hitung ≥ r tabel dan jika koefisien r hitung < r tabel maka butir atau
variabel tersebut tidak valid.
b.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability.Pengukuran
yang memiliki reliabilitis tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat
menghasilkan data yang reliabel.Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:
Keterangan:
ri : reliabilitas instrumen
k : mean kuadrat
antara subyek
ƩSt2 : ragan skor butir pertanyaan
ke-1
St2 :varian
total
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas
instrument angket, penulis menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
Menurut Sekaran dalam Azhar suatu instumen dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,7 dan jika nilai Conbach Alpha < 0,7 maka tidak
reliable.
E. Teknik Pengumpulan Data
Agar dalam penelitian diperoleh data yang benar
dan dapat dipertanggung jawabkan, maka peneliti menulis beberapa teknik dalam
pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan yang ada. Adapun teknik yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1.
Teknik angket
Teknik angket merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Teknik ini digunakan untuk mencari data tentang motivasi
belajar dan kedisiplinan siswa.Adapun yang menjadi responden adalah siswa SMA N
11 OKU.
Dalam penelitian ini angket yang digunakan
adalah angket terstruktur karena berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang
disertai dengan sejumlah jawaban yang terikat pada sejumlah kemungkinan jawaban
yang sudah disediakan, sehingga angket ini sering disebut juga dengan angket
tertutup.
2.
Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Teknik ini dilakukan dengan mengunjungi sekolah
yang diteliti untuk menelaahnilai Ujian TengahSemester Ganjil (UTS) sebagai
data penilaian.
F. Teknik Analisis Data
1.
Uji Prasyarat
Untuk uji prasyarat, peneliti memilih uji
normalitas dan uji linearitas. Sebagaimana keterangan dibawah ini:
a.
Uji Normalitas
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka
terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data.Terdapat
beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
Untuk menentukan normal tidaknya distribusi
data, peneliti menggunakanuji Kolmogrov-Smirnov dan Shapiro-Wilk atau dengan
melihat grafik QQ Plots.Uji Shapiro-Wilk digunakan jika responden kurang dari
50 orang.
Ketentuan pengujian jika nilai Sig. Uji
Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka data berdistribusi normal. Dan jika
nilai Sig. Uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
b.
Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh dari responden sesuai dengan garis linear atau tidak
(apakah hubungan antara variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus
atau tidak).
Sementara untuk menguji linearitas, peneliti menggunakan
bantuan program SPSS dengan test for linearity dengan taraf signifikansi
5 %, dengan keputusan jika nilai Sig. pada Deviation from Lenearity > 0,05
maka hubungan antar variabel adalah linear. Dan jika nilai Sig. pada Deviation
from Linearity < 0,05 maka hubungan antar variabel adalah tidak linear.
2.
Analisis Data/Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis-hipotesis dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi.Ada tiga hipotesis
dalam penelitian ini yang menggunakan teknik analisis regresi linear.Untuk
hipotesis pertama yang menyatakan adanya pengaruh motivasi belajar antara
prestasi belajar siswa dan juga hipotesis yang kedua yang menyatakan adanya
pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar, penulis menggunakan
perhitungan regresi linear sederhana. Adapun rumusnya yaitu:
Y = a + bX
|
Dimana: Y = variabel terikat
a = konstanta
b = koefisien regresi untuk variabel X
Sedangkan untuk hipotesis ketiga yang menyatakan adanya pengaruh motivasi
belajar (X1) dan kedisiplinan siswa (X2) terhadap prestasi belajar (Y), penulis akan menggunakan perhitungan
regresi linear ganda. Adapun rumusnya yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2
|
Sementara untuk menguji hipotesis-hipotesis tersebut, penulis menggunakan
teknik regresi linier sederhana maupun ganda melalui bantuan program SPSS 16.0
for windows..
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Anshori. 2008. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas II Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wahid
Hasyim Malang.Jurnal Penelitian. (9): 19.
Arifin, Zaenal. 1998. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Karya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Edisi Revisi., Cet ke -14,Jakarta: PT Rineka Cipta
Arini, Ni Kadek Sukiati. 2008. Pengaruh Tingkat Intelegensi Dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II Sma Negeri 99 Jakarta. Jurnal
Penelitian. (8): 7.
Azhar, Imam. 2012. Metodologi Penelitian &Analisis Data.
Yogyakarta: Insyira
Azwar, Saifuddin. 2012. Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran
Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dewi, Sri Wati. 2008. Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Tingkat Hasil Belajar
Siswa Di SMA Negeri 1 Arjasa Kangenan Sumenep. Jurnal Penelitian. (8):
15.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara
Hendriyani, Nani. 2011. Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1
Kepanjen Malang.Jurnal Penelitian. (6): 20.
Kartika, Endang. 2012. Korelasi Tingkat Kedisiplinan Dengan Prestasi
Belajar Siswa Kelas IVSDN 101/I MARO SEBO ULU.Jurnal Penelitian, (1): 2.
Khairah, Mahliyatul. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja Guru Terhadap Disiplin
Belajar Siswa Di SMP Tadika Pertiwi Cinere Depok.Jurnal Penelitian (3):
22.
Partanto, Pius A. et.al. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta:
ARKOLA
Rahman, Avif Roy. 2012. Pengaruh Motivasi, Lingkungan Dan Disiplin Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Yogyakarta.
Jurnal Penelitian. (2): 5.
Sabri, M. Alisuf. 2001. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan.Jakarta
: CV. Pedoman Ilmu Jaya
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Syamsiyah, Nur. 2010. Pengaruh Kedisiplinan Guru Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Pendidikan Agama Islam Di SMP PGRI 1 Ciputat.Jurnal Penelitian. (12):
17-18.
Usman, Moh. Uzer. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Usman, Moh. Uzer dan Setiawati, Lilik. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Wardiyati, Agustin. 2006. Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar
Bidang Pendidikan Agama Islam.Jurnal Penelitian.(9): 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar